Copy Link
Add to Bookmark
Report
Echo Magazine Issue 26 Phile 0x008
ECHO MAGAZINE VOLUME X, ISSUE XXVI, PHILE 0x08.TXT
___
)_ _ ( _ _ | __ o _ _
(__ (_ ) ) (_) | ) ( ) ) )_)
| (__ (_
Mobile Ad-Hoc Networks (MANET)
patusa.cyber| patusainside.wordpress.com
-----| Pendahuluan
Manet dapat dikategorikan sebagai sebuah jaringan yang didalamnya terdapat
kumpulan dari mobile nodes yang saling berhubungan menggunakan media komunikasi
wireless dengan cara berkomunikasi dynamic dan sesuai kebutuhan masing-masing
mobile nodes. MANET sangat cocok diaplikasian pada daerah yang sangat
kekurangan akan infrastruktur telekomunikasi seperti solusi telekomunikasi
disaat terjadinya bencana alam, upaya rekonstruksi sehabis bencana, operasi
militer hingga pada kondisi dimana kita terdesak untuk membutuhkan komunikasi
(seperti proses evakuasi tim sar di hutan-hutan).
Salah satu perbedaan yang dimiliki teknologi MANET jika dibandingkan dengan
teknologi komunikasi kabel lainnya adalah tidak diperlukannya sebuah router
yang mengatur seluruh proses routing pada topoli jaringan MANET ini dikarenakan
setiap device berfungsi sebagai router untuk menentukan ke arah mana tujuan
yang akan mereka pilih. Walaupun seperti itu, tidak tertutup kemungkinan pula
apabila seorang administrator yang ingin mengimplementasikan teknologi MANET,
tapi ingin menambahkan router di dalam jaringannya.
Beberapa contoh algoritma routing yang bisa diimplementasikan antara lain,
Destination Sequenced Distance Vector (DSDV), Wireless Routing Algorithm (WRP),
Global State Routing (GSR), Fisheye State Routing (FSR), Source-Tree Adaptive
Routing (STAR), Distance Routing Effect Algorithm for Mobility (DREAM) dan
Multimedia Support in Mobile Wireless Networks (MMWN), Cluster Head Gateway
Switch Routing (CGSR), Hierarchal State Routing (HSR), Optimized Link State
Routing (OLSR), Topology Broadcast Reverse Path Forwarding (TBRPF).
Pembahasan mengenai masing-masing topology dan perbedaan beserta keunggulannya
tidak akan di bahas pada artikel kali ini, tulisan ini hanya akan menitik
beratkan pada konsep karakteristik, kelebihan, kelemahan dari teknologi Mobile
Ad-Hoc Networks (MANET). Beberapa literatur yang membahas mengenai routing
teknologi MANET dapat membaca-baca tulisan I Wata dan Chiang CC dalam IEEE
Journal dengan judul “Scalable Routing Strategies for Ad-Hoc Wireless Networks"
dan tulisan Murthy S dalam IEEE Journal yang berjudul “A Routing Protocol for
Packet Radio Networks”.
-----| Karakteristik Interface MANET
Karakteristik dari MANET adalah dinamyc topology, node mobility, dan
self-organizing mobility. Maksud dari self- adalah setiap node yang berada di
dalam range network bisa berfungsi sebagai host maupun sebagai router yang
kemudian diharuskan untuk terus meneruskan paket yang diterima dari transmitter
ke pada node lainnya. Berdasarkan penjabaran oleh T. H. Clausen dalam paper
yang berjudul "A Manet Architecture Model" yang dipublikasikan oleh Institut
National De Recherche En Informatique Et En Automatique, dapat ditarik
kesimpulan, Karakteristik Manet Interface terdiri dari 5 jenis, antara lain :
-------| Semi Broadcast Interface
Analogi yang dirasa cocok untuk menyampaikan maksud dari semi broadcast
interface adalah sebuah kondisi dimana sebuah mobile node yang terhubung pada
sebuah jaringan (dan disana terdapat beberapa mobile node yang berjarak lumayan
jauh) ingin mentransmisikan data, akan tetapi transmiter (baca: node x) tidak
mempunyai cakupan sinyal yang memadai untuk mencakup seluruh node yang berada
pada jaringan tersebut.
Sinyal transmisi yang dikirimkan node x hanya sanggup untuk mentransmisikan
data kepada node tetangga (node b dan node d). ketika data yang dikirimkan oleh
transmitter sudah diterima oleh node tetangga (node b dan node d), maka node b
dan node d tidak akan menolong transmitter (node x) untuk mendistribusikan data
tersebut kepada node lainnya (node e dan node a) walaupun secara teknik, mereka
berada pada jaringan yang sama dan pada frekuensi yang sama dan pada cakupan
sinyal yang ready to transmit (bisa ditransmisikan tanpa permasalahan).
|------------------------------------------|
| | | | | | |
__|__ | __|__ __|__ __|__ | __|__
| | | | | | |
| | | | | | |
/ \ | / \ / \ / \ | / \
/(a)\ | /(b)\ /(x)\ /(d)\ | /(e)\
|------------------------------------------|
Gambar 1. Skema Semi Broadcast Interface
-------| Shared Bandwidth
Sinyal yang dipancarkan oleh teknologi MANET tergantung pada teknologi radio
yang digunakan tidak menutup kemungkinan sinyal yang dipancarkan oleh
masing-masing node akan tercampur dengan node lainnya. Permasalahan akan
terjadi ketika node x (lihat gambar 1) mentransmisikan data kepada MANET
Interface lainnya, akan tetapi node yang terdekat (node b dan node d) tidak
dapat menerima data tersebut secara bersamaan pada masing-masing MANET
Interface.
Untuk Solusi mengatasi ppermaslahan tersebut, MANET Interface yang
bisa melakukan dan melayani transmisi data akan membagi bandwith yang dipunyai
kepada node-node lainnya yang terdapat pada coverage yang sama (yang dapat
dijangkau).
-------| Hidden Terminals
Hidden terminal disini adalah sebuah kondisi dimana mobile nodes untuk
meminimalisir terjadinya collision data. Interface hidden terminals dapat
terjadi ketika terjadi kesamaan antara protocol yang digunakan oleh
masing-masing node dan terjadi kesepakatan antara transmitter dan receiver
untuk berubah menjadi mode hidden terminal
-------| Assymetric Connectivity
Komunikasi Assymetric merupakan lawan dari karakteristik symetric komunikasi.
Kondisi ini bisa terjadi jika node x mempunyai cakupan sinyal pengiriman yang
lebih besar dibandingkan dengan cakupan penerimaan dari node d. Permasalahan
akan terjadi jika kasus nya dibalikkan, dimana node d akan mengirimkan sebuah
data kepada node x, maka bisa dipastikan node d tidak akan mengenali node x
sebagai tetangganya dan proses pengiriman data tidak bisa dilakukan. Dalam
istilah teknologi MANET juga dikenal dengan non-reflective
-------| Neighbourhood and Network Membership
Karakteristik yang dijabarkan kali ini sangat berkaitan dengan deskripsi yang
dijelaskan tentang definisi MANET sendiri yaitu jaringan yang dynamic dan
berubah-rubah
Berdasarkan beberapa penjelasan yang sudah dijabarkan, beberapa keuntungan
menerapkan teknologi MANET antara lain :
1. Bisa cepat beradaptasi terhadap perubahan topology dan kondisi network
(penggunaan traffic)
2. Effisien dalam penggunaan Bandwith
3. Menerapkan konsep Hand-Off Management
4. fleksibel dalam penentuan topology dan tidak terlampau lama menyesuaikan
dengan kondisi di lapangan (sangat berfungsi jika diterapkan sebagai sarana
telekomunikasi di daerah bencana)
-------| Vulnerability and Security Assesment
Permasalahan yang sering terjadi pada MANET adalah tidak adanya verifikasi
terhadap user yang dilakukan oleh system sebelum user tersebut diizinkan untuk
mengakses informasi yang terdapat pada system. Secara umum, untuk vulnerability
yang terdapat pada teknologi MANET terbagi kedalam 2 tipe serangan, Active
Attacks dan Passive Attacks. Serangan berupa active attacks seperti Spoofing,
Fabrication, Wormhole Attack, Denial of Service, Sinkholes, dan Sybil Attack.
Sedangkan untuk tipe passive attacks serangan yang bisa dilakukan oleh attacker
seperti Eavesdropping, traffic analysis, dan monitoring resources network.
Active attacks biasanya disebabkan oleh node yang terinfeksi oleh malicious
program yang kemudian melakukan manaipulasi terhadap data yang dikirimkan oleh
transmitter kepada receiver sehingga receiver terkecoh.
-------| Spoofing
Spoofing bisa terjadi ketika salah satu node salah merepresentasikan routing
dari pengiriman data yang akan dilakukan. Serangan ini secara umum sama dengan
konsep man in the middle. Analogi dari serangan spoofing adalah ketika node A
dan node B sedang berinteraksi, tanpa disadari attacker masuk kedalam route
pengiriman data tersebut dan dapat mengetahui seluruh informasi yang dikirimkan
dari node A ke node B, begitupun sebaliknya
-------| Fabrication
State fabrication terjadi di kondisi ketika attacker mengirimkan informasi
berupa table routing yang salah kepada setiap node sehingga node susah untuk
menentukan table routing mana yang benar untuk transfer data. Jadi ketika node
A ingin mengirimkan pesan kepada node B, maka node A tidak akan bisa
mengirimkan pesan kepada node B dan mengira node B off
-------| Wormhole Attack
Wormhole attack adalah sebuah kondisi dimana attacker bisa menangkap seluruh
packet yang ada pada sebuah area di dalam jaringan dan attacker bisa mengakses
secara tunelling dari tempat lain yang bertujuan untuk mengacaukan routing
message.
-------| Denial of Service
Hampir kita ketahui secara umum, serangan Denial of Service adalah sebuah
metode serangan dimana attacker membanjiri sebuah node dengan banyaknya request
yang dikirimkan sehingga node tersebut tidak dapat melayani request tersebut.
-------| Sinkholes
Sinkholes attack adalah sebuah metode percobaan serangan yang dilakukan oleh
attacker dengan cara mencoba mendengarkan transfer komunikasi data ynag terjadi
pada seluruh didalam jaringan. Metode serangan Sinkholes dilakukan pada
jaringan ADHOC seperti AODV.
-------| Sybil Attacks
Sybil attacks adalah suatu serangan dimana sebuah malicious node berpura-pura
sebagai sebuah note yang berada di dalam sebuah jaringan. Tujuan serangan ini
untuk mengelabui seluruh node/group yang berada di dalam jaringan untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan pada akhirnya melakukan take over
terhadap routing jaringan.
Berbeda dengan jenis serangan active, passive attacks tidak akan melakukan
serangan langsung terhadap entity yang berada didalam jaringan sehingga
menimbulkan kekacauan di dalam jaringan.Passive attacks lebih condong kepada
sebuah proses mengumpulkan informasi-informasi penting didalam jaringan dan
memonitoring aktivitas node. Pengumpulan informasi menggunakan metode passive
attacks sangat susah untuk dideteksi, dikarenakan attacker tidak melakukan
serangan langsung terhadap data yang berada pada node.
Sebenarnya masih banyak kelemahan-kelemahan pada teknologi MANET yang bisa
dieksplorasi lebih oleh attacker, seperti black hole attack, byzantine attack,
rushing attack, replay attack, location disclosure attack, routing attack,
Jamming, Man In The Middle Attack dan serangan sejenisnya.
-----| Hardening System
Untuk proses pengamanan sistem yang dapat meminimalisir aksi vandal, terdapat
beberapa solusi yang bisa dilakukan antara lain menerapkan Symetric
Cryptography seperti Secure Efficient Ad Hoc Distance Vector (SEAD), Secure
Routing Protocol (SRP), Ariadne. Selain itu ada solusi keamanan dengan
menggunakan Asymmetric Cryptography dengan metode Authentic Routing fo Ad Hoc
Network (ARAN) dan SAR serta satu solusi lainnya Hybrid Solution dengan metode
pengamanannya Secure Ad Hoc On-Demand Distance Vector (SAODV)
-----| How To Learn
Untuk proses pembelajaran MANET, kita dapat menggunakan beberapa simulator yang
sudah banyak digunakan, antara lain bisa dengan NS-2, GloMosim, QualNet dan
OPNET. Selain beberapa simulator tools yang sudah sering digunakan diatas,
masih ada software simulator yang baru dikembangkan baru-baru ini seperti
iNSpect (Interactive NS-2 Protocol and Environment Confirmation Tool) dan
Scenario Characterizer Simulation (SCORES).
iNSpect adalah sebuah tools simulator yang dibuat menggunakan bahasa
pemrograman C++. Untuk penggunaan InsPect diharuskan user mengetahui dan
memahami beberapa perancangan jaringan yang akan dibuat seperti berapa besar
kebutuhan data dan besaran resource yang akan digunakan. Hampir sama dengan
iNSpect, SCORES merupakan sebuah tools yang dibuat dengan bahasa pemrograman
C++. Untuk penggunaan SCORES sendiri, beberapa inputan dasar yang dibutuhkan
untuk menjankan program ini antara lain, jumlah node yang akan di buat dalam
proses simulasi, range transmisi dan fungsi dari masing-masing node yang dibuat
didalam proses simulasi.
-----| How To Next
MANET merupakan sebuah teknologi yang sangat menarik untuk dibahas, karena
teknologi ini tergolong teknologi yang baru dan bisa menjadi salah satu solusi
telekomunikasi di masa depan. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh apabila
teknologi ini bisa dieksplor lebih. Sector penggunaan teknologi ini pun bisa
mencakup luas, seperti penggunaan untuk Militer, komersial hingga menjadi jalur
backup telekomunikasi di daerah terpencil.
Masih banyak hal yang harus dijelaskan dan didiskusikan mengenai pembahasan
ini, seperti pembahasan detail mengenai risk assesment penggunaan MANET hingga
pembahasan mengenai routing protocols MANET untuk memaksimalkan kinerja
teknologi ini. Artikel ini masih jauh dari kesempurnaan dan kelengkapan untuk
dijadikan sebagai bahan refferensi utama mengenai teknologi MANET, akan tetapi
artikel ini rasanya sudah bisa dijadikan sebagai introduction tentang beberapa
topik yang sudah dibahas diatas, dikarenakan secara garis besar penjelasan
teknologi MANET yang ada disini sudah sesuai dengan kaedah literatur dan
referensi yang banyak tersebar di Internet dan forum-forum diskusi teknologi
mobile wireless.
Apabila teman-teman ingin diskusi lebih lanjut mengenai pengembangan teknologi
ini, mungkin kita bisa berkomunikasi lebih lanjut via email ataupun membuat
thread forum diskusi baru di ECHO mengenai pembahasan ini (berdasarkan
kesepakatan dan persetujuan ECHO|STAFF)
-----| Shoutz
- Our God, Allah S.W.T and Our Prophet Muhammad S.A.W
- My Super Dad and Perfect Mom!!
- Special Thanks to Y3d1p5 and ECHO|STAFF
- and too chepy helfandra, your awesome girl.
- echo family, jasakom, h-c, binhax, xcode (where is your spirit bro, wake up.
this is our time), Padang Private and many more IT comunitee
- also visit patusainside.wordpress.com <- stupid note, dont visit if you
1337!!
-----| Reference
- Clausen, T. H. A Manet Architecture Model. 2007. Institut National De
Recherche En Informatique Et En Automatique
- Janne Lundberg, Routing Security in Ad Hoc Networks. Tik-110.501 Seminar on
Network Security
- P. Papadimitratos and Z.J. Haas. “Secure routing for mobile ad hoc networks,”
SCS Communication Networks and Distributed Systems Modeling and Simulation
Conference (CNDS 2002), Jan 2008.
- don't forget give applause to Google Uncle for great partner