Copy Link
Add to Bookmark
Report
Echo Magazine Issue 21 Phile 0x002
.:: .:
.:: .:::.:: .:: .:::: .:: .:: .:: .::
.: .:: .:: .: .: .:: .:: .:: .:: .:: .:: .: .::
.::::: .::.:: .:: .::.:: .:: .:: .:: .:: .::.::::: .::
.: .:: .: .:: .:: .:: .:: .:: .:: .::.:
.:::: .:::.:: .:: .:: .::::::::.::.::: .:: .::::
ECHO MAGAZINE VOLUME VII, ISSUE XXI, PHILE 0x002.TXT
Bagaimana sih profil pembaca ECHO|ZINE?
Ditulis oleh: anonymous, anonymous@echo.or.id
Ketika memasuki proses evaluasi artikel ECHO|ZINE kali ini, terdapat
diskusi internal yang membahas sebenarnya bagaimana tingkat penerimaan
pembaca majalah elektronik ini terhadap artikel yang dimuat. Diskusi
terjadi semua pihak yang terlibat dalam diskusi ingin memastikan bahwa
artikel yang dimuat dapat diterima oleh semua kalangan.
Sebagai gambaran bagaimana diskusi tersebut, saya coba rincikan sebagai
berikut:
X, sebut saja begitu, berpikir bahwa para pembaca majalah elektronik
ini termasuk dalam kategori rata-rata ke bawah dan seringkali sulit
untuk mencerna isi dari sebagian besar artikel yang dimuat. Tentunya
tidak hanya X yang berpikir seperti itu karena ternyata banyak
sekali para pembaca yang memiliki latar belakang 'computer
illiterate', sehingga sangat sulit sekali mendapatkan logika yang
menjadi dasar tulisan. Namun antusias mereka patut mendapatkan
acungan jempol karena rasa keingintahuannya.
Kemudian ada Y, (lagi) sebut saja begitu, mengungkapkan bahwa telah
terjadi perubahan yang signifikan pada para pembaca majalah
elektronik ini, dimana pada tahapan tertentu mereka sudah semakin
mahir dan maju pengetahuannya untuk memahami apa yang disampaikan
dalam setiap artikel. Dan tentunya juga, mereka patut dihargai
karena telah berusaha sampai pada tingkatan tersebut.
Menurut saya, kedua pemikiran tersebut ada benarnya dengan dua pertimbangan:
- Mereka, para pembaca, yang setia mengikuti perkembangan majalah
elektronik ini dan mencoba menelaah lebih lanjut, tentunya tidak
lagi dapat dikatakan masih dalam tingkat rata-rata.
- Walaupun saya tidak mempunyai data yang cukup valid, namun saya
yakin bahwa ada banyak pembaca baru majalah elektronik ini karena
memang apa yang menjadi bahasan sangat membantu mereka untuk
memenuhi rasa keingintahuan mereka terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan keamanan informasi.
ECHO|ZINE, sebagai majalah elektronik independen dan non-profit, telah
membuktikan banyak hal dan yang paling utama adalah partisipasi yang
konsisten untuk turut dalam mengembangkan pengetahuan masyarakat Internet
di Indonesia dalam hal yang sangat spesifik, keamanan informasi.
Namun hal tersebut bukan tanpa halangan. Dalam mempersiapkan setiap isunya,
para staf selalu menghadapi masalah yang sama: kurangnya kontribusi dari
para pembaca. Di setiap CFP (Call For Papers) digelar, semakin tahun dirasa
semakin berkurangnya kontributor aktif.
Jujur saja, saya 'terpaksa' menyalahkan metode pendidikan di negeri ini
yang kurang menggalakkan aktivitas menulis sejak dini dan menghalalkan
berbagai macam metode praktis (workaround) namun seringkali mengabaikan
apa yang seharusnya menjadi dasar pemikiran (metode) untuk melakukan sesuatu.
Dalam kurun waktu 3-5 tahun terakhir dengan semaraknya tren nge-blog, saya
tidak melihat ada banyak tulisan-tulisan baru yang cukup berbobot. Cukup
banyak saya melihat tulisan yang adalah hasil salinan (copy & paste) dari
tulisan orang lain, yang sering kali tidak mencantumkan asal muasalnya.
Atau, tulisan saduran atau terjemahan, dan lagi-lagi tidak sering kali
tidak mencantumkan tautan pada tulisan aslinya. Walaupun begitu, saya juga
cukup senang ketika menemukan para penulis yang dengan benar menerapkan
metode ilmiah[1] dalam hal yang menjadi bahasan tulisannya.
Sebagai seseorang yang 'sudah terlanjur kecemplung' dalam dunia keamanan
informasi dari era pertengahan tahun 90an, saya melihat adanya tren yang
menarik pada mereka-mereka yang dapat dimasukkan ke dalam kategori hacker.
Bahwa usia aktif seseorang menjadi hacker rata-rata 20-25 tahun.
Saya memang asal nyebut saja. Namun bukan tanpa alasan yang semena-mena
menyebutkan jumlah mereka yang 'begitu' adalah 68%. Apa yang menjadi alasan
saya adalah pada usia-usia tersebut, mereka umumnya sedang mengalami masa
kebosanan yang hebat dalam masa kuliah, bagi yang berusia 20-22 tahun,
entah karena merasa telah salah memilih jurusan, jomblo, atau tertarik
ingin seperti y3dips yang sudah sukses dalam karirnya dibidang keamanan
informasi. Alasan lainnya adalah mereka, bagi yang berusia 23-25 tahun,
baru masuk ke dalam dunia pekerjaan dan menemukan bahwa mereka tertarik
atau 'terpaksa harus mendalami' pada hal keamanan informasi. Mereka yang
tertarik kemudian berusaha memperbaharui kemampuan dirinya, salah satunya
adalah dengan membaca artikel majalah elektronik ini.
Nah, kemudian apa yang terjadi terhadap mereka yang melewati usia 25 tahun?
Saya melihat kecenderungan dimana sebagian besar mereka sudah disibukkan
dengan hal-hal yang berhubungan dengan kemapanan hidup atau karir sehingga
hanya sebagian kecil saja yang masih, seringkali dengan susah payah, berusaha
meluangkan waktunya untuk mengembangkan kemampuan dirinya.
Terlepas daripada semua alasan-alasan di atas, saya ingin sekali peran
pembaca untuk bisa berpartisipasi dengan mengirimkan email ke
ezine@echo.or.id atau forum ECHO[2] dengan memberitahukan profil dan
harapan anda terhadap majalah elektronik ini dimasa yang akan datang.
Hal tersebut dimaksudkan agar kami para staf dapat menampilkan konten yang
lebih menarik lain di waktu mendatang.
Salam,
Anonymous
(yang lagi ribet dengan masalah hidupnya)
Tautan:
1. Wikipedia, Metode ilmiah, http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
2. Forum ECHO, Ezine Sections, http://echo.or.id/forum/viewforum.php?f=22